Rabu, 17 Februari 2016

reaksi eliminasi alkil halida



assalamuailikum.wr.wb disini saya sedikit berbagi pengetahuan dengan teman semua tentang kimia organik II 

Untuk tugas terstruktur 2 kimia organik II pertemuan ke 4:
1)         Pada alkil halide sekunder terjadi reaksi bersaing antara reaksi eliminasi dan subtitusi. Kapan terjadi reaksi subtitusi dan kapan terjadi reaksi eliminasi ?
Jawab
pada Alkik halide sekunder akan terjadi persaingan antara SN2 dan E2serta sering mengasilkan produk campuran. Jika memakai basa lemah dengan pelarut tak berproton yang polar, hasil reaksinya adalah SN2, namun jika memakai basa kuat seperti CH3CH2O-, OH-, atau NH2-, maka hasil E2 lebih dominan. Contoh gambarnya:


REAKSI ELEMINASI ALKIL HALIDA
Jika suatu nukleofilik ( basa lewis ) bereaksi dengan alkil halide , maka akan selalu terjadi kemungkinan reaksi subtitusi atau reaksi eliminasi. Jika reagen penyerang atom karbon maka terjadi reaksi subtitusi, sedangkan jika reagen menyerang atom hydrogen maka akan terjadi reaksi eliminasi. Disini akan di perdalam lagi masalah reaksi eleminasi
REAKSI ELEMINASI
            Reaksi eleminasi adalah suatu jenis reaksi organik dimana di eleminasi ini melepaskan dua subtituen dari sebuah molekul baik dalam satu atau dua langkah mekanisme. di dalam reaksi eleminasi ini terdapat dua mekanisme yang pertama yaitu E2 reaksi ini di sebut reaksi satu langkah sedangkan E1 reaksi ini di sebut reaksi 2 langkah. Harus selalu di ingat bahwa simbol angka pada hurup E ( yang berarti elimination ) lambang itu tidak melambangkan jumlah langkah. Seperti halnya dengan reaksi substitusi, reaksi elimanasi juga mempunyai dua mekanisme, yaitu mekanisme E2 dan E1.
A)    MEKANISME E2
Reaksi E2 adalah proses satu tahap. Nukleofil bertindak sebagai basa dan mengambil proton (hidrogen) dari atom karbon yang bersebelahan dengan karbon pembawa gugus pergi. Pada waktu yang bersamaan, gugus pergi terlepas dan ikatan rangkap dua terbentuk.
contoh gambarnya:

Konfigurasi yang terbaik untuk reaksi E2 adalah konfigurasi dimana hidrogen yang akan tereliminasi dalam posisi anti dengan gugus pergi. Alasannya ialah bahwa pada posisi tersebut orbital ikatan C-H dan C-X tersusun sempurna yang memudahkan pertumpangtindihan orbital dalam pembentukan ikatan baru.
            Dalam reaksi E2, alkil halida tersier bereaksi paling cepat dan alkil halida primer paling lambat. (Bila diolah dengan suatu basa, alkil halide primer biasanya begitu mudah bereaksi substitusi, sehingga sedikit alkena terbentuk).

           
B)    MEKANISME E1
Reaksi E1 adalah reaksi eliminasi dimana suatu karbokation (suatu zat antara yang tak stabil dan berenergi tinggi, yang dengan segera bereaksi lebih lanjut) dapat memberikan sebuah proton kepada suatu basa dan menghasilkan sebuah alkena. Pada reaksi SN1, salah satu cara karbokation mencapai produk yang stabil ialah dengan bereaksi dengan sebuah nukleofil. Contohnya :

Karbokation adalah suatu zat antara yang tak stabil dan berenergi tinggi. Karbokation memberikan kepada basa sebuah proton dalam reaksi eliminasi, dalam hal ini reaksi E1 menjadi sebuah alkena.
·         Tahap 1 (lambat)

            Tahap pertama dalam reaksi eliminasi adalah tahap lambat dan merupakan tahap penentu laju dari reaksi keseluruhan. Suatu reaksi E1 yang khas menunjukkan kinetika order-pertama, dengan laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi alkil halide saja.
·         Tahap 2 (cepat)

           
 Dalam tahap dua reaksi eliminasi, basa itu merebut sebuah proton dari sebuah atom karbon yang terletak berdampingan dengan karbon positif. Elektron ikatan sigma karbon hidrogen bergeser ke arah muatan positif, karbon itu mengalami
Rehibridisasi dari keadaan sp3 ke keadaan sp2, dan terbentuklah alkena.
Karena suatu reaksi E1 berlangsung lewat zat antara karbokation, maka tidak mengherankan bahwa alkil halida tersier lebih cepat daripada alkil halida lain


 permasalahan saya:
1) apa yang membedakan reaksi E1 dengan E2?
mohon dibantu ia teman"

6 komentar:

  1. hallo andri,
    saya akan mencoba membantu masalah anda, yang membedakan antara reaksi e1 dan e2 adalah, reaksi e1 adalah alternatif dari reaksi SN1, namun reaksi e1 ini hanya berlangsung 2 tahap dan dalam suasana basa.
    sedangkan untuk reaksi e2,sangat perlu diperhatikan nukleofil yang gunakan, pada reaksi e2 ini nuleofil yang gunakan harus basa kuat karena jika basa lemah maka yang terjadi adalah reaksi subsitusi pada SN2.
    semoga bisa membantu,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas jawabannya, ini sangat" bermanfaat

      Hapus
  2. Saya akan membantu menjawab Perbedaan antara mekanisme eliminasi E1 dan E2

    E1
    – membentuk karbokation
    – karbokation memberi proton pada basa lalu terbentuk alkena
    – basa merebut proton dari atom C (beta, C yang berdampingan dengan C+)

    E2
    – nukleofil langsung mengambil proton dari atom C (beta) pada atom C gugus pergi
    – tidak terjadi pembentukan karbokation
    – pembentukan secara serempak

    Semoga bisa membantu:)

    BalasHapus
  3. saya akan mencoba menjawab , saya sependapat dengan saudari noverina. disini dapat kita lihat dari mekanisme keduanya dimana,
    Mekanisme E2
    E2 merupakan reaksi eliminasi bimolekuler. Reaksi E2 hanya terdiri dari satu langkah mekanisme dimana ikatan karbon-hidrogen dan karbon-halogen terputus membentuk ikatan rangkap C=C. Reaksi E2 dilangsungkan oleh alkil halida primer dan sekunder. Reaksi ini hampir sama dengan reaksi SN2. Reaksi E2 secara khusus menggunakan basa kuat untuk menarik hidrogen asam dengan kuat.
    Mekanisme E1
    E1 merupakan reaksi eliminasi unimolekuler. E1 terdiri dari dua langkah mekanisme yaitu ionisasi dan deprotonasi. Ionisasi adalah putusnya ikatan karbon-halogen membentuk intermediet karbokation. Reaksi E1 biasanya terjadi pada alkil halida tersier. Reaksi ini berlangsung tanpa kuat, melainkan dengan basa lemah (dalam suasana asam dan suhu tinggi). Reaksi E1 mirip dengan reaksi SN1, karena sama-sama menggunakan intermediet karbokation.
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih dwi maya, jawabanya sangat membantu

      Hapus